Sunday 25 May 2014

Seikhlasnya saja Mbaa...

Beberapa hari yang lalu, setelah saya dan teman-teman mengelilingi objek wisata di Jakarta, kami mengunjungi Masjid Istiqlal untuk shalat Ashar & Magrib. Karena sudah menunjukan pukul 5.20 dan sudah mendekati waktu magrib, kami masuk masjid dengan terburu-buru, sampai akhirnya saya sadar bahwa saya tidak membawa mukena, hanya teman saya yang bawa.

Tak apalah bergantian saja mukenanya, baru nanti pinjam mukena ke petugas penitipan barang didepan. Itu yang ada dipikiran saya.

Ketika masuk area shalat, sekelompok ibu-ibu yang sedang tiduran di area shalat memanggil kami.

“Mba, mau shalat? bawa mukena?” tanya salah seorang ibu berkacamata,
“Iya, ada mukena temen saya bu, nanti kami gantian!” jawab saya polos,
dan si ibu kembali menyaut sambil menyerahkan mukena berwarna hijau, “udah mau magrib mba, ini pinjem mukena saya saja!”

Wah, subhanallah sekali, ibu ini baik sekali mau meminjamkan mukenanya. Saya pun segera shalat, mengejar waktu magrib yang memang sudah dekat dan berniat setelah shalat saya harus ke tempat peminjaman mukena, pasti ibu ini kan mau pakai mukenanya untuk nanti shalat Magrib.
 
Well, ternyata begitu saya selesai salam terakhir dan hendak memanjatkan doa setelah shalat, ibu tadi sudah ada di dekat saya, menyodorkan proposal yang dari judulnya sudah bisa ditebak ini proposal meminta bantuan dana. *jreng… jreng…*

Saya yang tadinya mau berdoa, jadi terdiam polos, tanpa perlu saya tanya ibu ini sudah bilang, “Seikhlasnya saja mbaa…” saya mengangguk. Maksudnya mau bilang bentar ya bu, mau doa dulu. Tapi gesture tubuh si ibu ini jelas menunjukkan ketergesa-gesaan.
Lagi. Belum sempat saya menjawab, ibu ini sudah bilang lagi “Mukenanya mau dipakai untuk magrib gak apa-apa mba, sumbangannya sih sekarang aja!” Duhh ya Allah maafkan saya jadi mengumpat kesal dalam hati.

Saya ambil proposal itu, dan merogoh uang di saku, apa kata si ibu “Gak usah dibaca mba, simpan di luar juga gak apa-apa uangnya.” Eh??? Wow sekali ya ibu ini. Saya dan teman saya saling berpandangan dan tersenyum penuh arti. Dan setelah saya memberi sejumlah uang, ibu itu pergi kebelakang dan menjajakan kembali mukena yang lain ke pengunjung yang lain…

Saya dan teman mau tidak mau membahas hal ini, apakah ini metoda mencari dana sumbangan yang baru? dengan mengkomersialkan peralatan ibadah? dimasjid yang besar seperti ini?

Belum habis pembahasan tentang sewa mukena, kami dihadapkan lagi dengan penitipan sepatu dan sandal, yang meskipun tertera di spanduk dengan jelas dan besar bahwa penitipan sandal dan sepatu itu gratis,sang petugas ternyata tetap menyerukan kata “seikhlasnya saja…” padahal kami belum bertanya “berapa mas?” atau “kotak amalnya sebelah mana?”

Miris? iya.. Karena kata-kata “seikhlasnya saja mba” sesungguhnya mengandung arti “ini tidak gratis, ini berbayar”…

Semoga hal ini tidak terjadi di tempat-tempat lain…Aamiin

No comments:

Post a Comment