Sunday 27 January 2008

DAN DIA TELAH PERGI...

Innalillahiwainnailaihi rajiun...

Minggu, 27 Januari 2008, Pukul 13.10
Mantan Presiden RI ke 2

Haji Muhammad Soeharto

Akhirnya meninggal dunia.

Atas Nama Pribadi...
Saya mengucapkan turut berbela sungkawa atas kepergian beliau...

semoga semua amal dan perbuatan baik beliau diterima oleh Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Amien...

Dadah Pak Harto, Semoga Tenang Di Sana Ya... Daaaahh

Friday 18 January 2008

SEBELUM BENDERA KUNING BERKIBAR….

SEBELUM BENDERA KUNING BERKIBAR….

Well, judul blog kali ini agak “horror” ya??? Tapi yakinlah sobs… itu cuma kalimat yang baru akan gue publikasikan kepada orang-orang yang merasa sedang patah hati..

Sebenernya bukan mutlak keluar dari pemikiran gue sendiri, lebih tepatnya ide ini tercetuskan oleh rekan gue di biro MEDIA SM FIB UI 07/08 (penting ya nyebutin lengkap). Disinyalir, ini disebabkan karena kita terlalu ngarep, maksa dan terlalu ngayal untuk bisa dapetin seseorang. Ya saking ngarepnya, kita gak terima gitu kalau usaha kita harus berhenti saat JANUR KUNING MELENGKUNG.

So Why harus SEBELUM BENDERA KUNING BERKIBAR…???

1st. Gak semua nikahan pake janur kuning!

2nd. Meskipun ternyata tu orang yang digebet dah punya pasangan hidup, gak nutup kemungkinan dunk kalau misalnya dia poligami, atau mungkin cerai gitu. (ingat sobs… hal ini dikarenakan saking ngarepnya ma itu orang sampe dia duda/ jadi yg ke-2 pun rela… hahaha). Mengutip lagunya Astrid “Jadikan aku yang ke-2… buatlah diriku bahagia…”

3rd. Ini adalah point terpenting alasan kenapa Gue, Lhee dan Hesti memproklamirkan semboyan “SEBELUM BENDERA KUNING BERKIBAR”… yaitu… kalau udah bendera kuning berkibar, itu artinya dia dah gak idup lagi kan??? Nah kalau udah gak idup, lo mau dapet apa dari dia??? Mayatnya??? Gidah… kalau lo tertarik ma mayat… Hiiii

Terkesan maksa banget emang, but trust me… gue yakin banget kalau didunia ini ada yang sependapat ma ni semboyan. Mungkin karena saking cintanya, mpe rela menunggu. Seperti kata Aristoteles, Love is Blind sobs… Dengan kata lain, saat sedang merasa fall in love, gagh ada yang lebih penting di dunia ini kecuali cinta dan seseorang yang kita cintai.

Pengorbanan atas kesakralan cinta sering kali kita jadikan legitimasi untuk mendapatkan cinta itu.

Padahal menurut buku yang pernah gue baca ni… Gagh ada selain Allah Swt, yang bisa menyingkap arti dari cinta itu sendiri (cadaaas… tumben bener gue baca buku kayak gini). So, gagh salah dunk kalau ada yang bilang “Cinta memang tidak mematikan jasad, tapi cinta bisa mematikan hati”

Gue gagh bermaksud untuk memprovokasi kalian yang baca ni post buat menunggu orang yang dicintai hingga bendera kuning berkibar. Title post kali ini, hanya didasari rasa ingin menghibur yang dilakukan Lhee, Hesti dan Gue untuk mengingatkan bahwa, akan ada selalu kesempatan buat kita meraih apa yang disebut dengan cinta.

Cuma sekedar kalimat isenk buat lucu-lucuan aja… (mengingat kemungkinan kita bertiga buat dapetin orang yang kita sukai sangatlah minim).

So… jangan dimasukin ke dalam pikiran kalian ya… jangan… jangan ragu-ragu maksudnya … hahaha… kidding boss…

Post kali ini selesai sampai disini… punya pendapat lain??? Ngomong dong say…



Luph yu…


By:
-RinDU yang ReLa2 aJah NunGGu PANCA… hohohoo-

Monday 14 January 2008

Bye...Bye... Cintaaaa

Siang itu, gue lagi diperjalanan menuju Sukabumi. Gue lagi ngayal nyampe rumah langsung disediain makanan fave gue entah itu Soup, tumis kangkung, sayur asem, atau makanan karya nyokap lainnya…

Tiba-tiba aja si K300 bergetar dibalik kantong celana jeans buluk kesayangan gue. Nama “WhatZ Up DoC?” muncul dilayar. Gue senyum2 sendirian dan dengan segera gue teken tombol answer. Percakapan dimulai…


Whatz Up Doc (disingkat WUD): Assalammualaikum De, gi dimana?
Gw: Waalaikumsalam, gi di mobil nih mau balik ke sukabumi!
WUD: Mobil siapa? Sendirian?
Gw: mobil umum, ituloh L300 sukabumi-bogor. Gagh lah, ada banyak penumpang.
WUD: Maksud kaka kamu Cuma sendiri, ga sama temen?
Gw: Hu-uh, BT nih…
WUD: BT kenapa?
Gw: ga ada temen balik, dari tdi smsin temen2 ga ada yg
bales. Jadinya sepiiiy!
WUD: kok ga sms kaka? (gue senyum2... wuiiih ni orang mancing banget ya!)
Gw: Ntar ade malah ganggu kaka (ga lama terdengar suara cewe manggil nama dia)
WUD: De, nanti kaka telepon lagi ya… tut..tut… telepon
keputus gitu aja…


Gue udah curiga nih, pasti yang tadi manggil tuh cewenya dia yang katanya baeeeek banget itu.

Gagh lama, setelah itu WUD nelpon gue lagi. dan di teleponnya kali ini, WUD mengenalkan gue dengan si cewe itu , dia gak cuma mengenalkan tuh cewe sebagai pacarnya doang. Tapi lebih tepatnya dia mengenalkan tuh cewe sebagai calon istri dia... huhuhuhu dan dia pun berkata

“tenang aja, kalau ade masih mau curhat atau cerita-cerita… pintu kaka selalu terbuka buat kamu” (hueeek… gue alergi ma cowok gombal kayak gini).


Sedih sih… kehilangan kesempatan buat jadi istri dia (hahahaha), tapi emangnya cowok didunia ini cuma satu apah??? Lagipula, bukankah gue –sebenarnya- sudah memilih seseorang buat jadi atashi no shuujin (teman hidup a.k.a suami).
Dan dengan tiba-tiba gue teringat kata2 Lheea+HesTi…
“Selama bendera kuning belum berkibar ndu, kejarlah dia sampai dapat”, Yang kemudian disusul oleh perkataan Acit “Oh iya-ya… kalau Cuma janur kuning kan masih ada kesempatan…  ya dapet Duda atau janda lah... tapi kalau udah bendera kuning? Emang lo mau dapet mayatnya gitu???”

Thanks Cit... lo membuat gue semakin merasa menyesal untuk memilih tuh orang...

bye WUD....

Dadadaaaah kakak quw... bahagia lah dirimu dengan diaaaa

Monday 7 January 2008

They Never Really (Want) Know Who I Am…

They Never Really (Want) Know Who I Am…

Dah lama ya, gue ga nulis @ blog… well setelah sekian lama hiatus dari peradaban blog-memblog… now… here I am… Saiyah datang kembali untuk nyampah disini…

Title blog gue yang sekarang memang ambigu. Sebuah ungkapan perasaan hati gue paling dalam saat ini –yang meskipun dah lama banget gue rasain-, ungkapan disaat gue merasa “why (must) me?”.

Saat satu demi satu masalah datang, gue selalu berusaha untuk siap nerimanya. Berusaha untuk berdiri tegak, berusaha untuk tetap tersenyum dipagi hari yang “cerah”, berusaha untuk be positive dengan semua yang dah digariskan oleh sang pencipta, mencoba untuk bisa meneriakkan kata SEMANGAT pada setiap sel-sel di tubuh gue. Meskipun sebenernya gue lelah dan jenuh.

Gue sebisa mungkin menutupi semua masalah gue saat ini, berusaha melewati masa-masa transisi menuju pendewasaan diri. Gue gak mau terlihat lemah didepan orang-orang, gue ingin dilihat sebagai seorang yang gak gampang nyerah, yang semangat, yang sok tau, yang Childish. Karena itu, gue gak mau berbagi masalah dengan orang-orang –bahkan keluarga gue-. Ini masalah gue, bukan masalah mereka.

Tapi tembok kesombongan itu, perlahan retak seiring rasa lelah yang terus menyerang gue. Rasa kecewa dan putus asa karena lelah menunggu… gue ingin istirahat sebentar aja, dan membiarkan mereka –yang menamakan dirinya teman dan keluarga- mulai memanjat tembok kesombongan gue itu, mengintip satu-persatu permasalahan yang gue punya, mengintip siapa gue sebenernya. Lalu setelah merasa cukup kuat, gue akan kembali memperbaiki setiap retakan tembok itu.

Egois??? Mungkin! Tapi inilah gue… seseorang yang terlalu naïf untuk mengakui bahwa dirinya lelah menunggu, seseorang yang terlalu naïf untuk mengakui bahwa dirinya kesepian,

seseorang yang baru saja tersindir karena seorang temannya menunjukkan buku dengan judul “ketika hati rindu” hahahaha...

for adist: well… gue gagh tau, apa iya hati gue saat ini kekkonshitai… atau lagi-lagi ini hanya kamuplase dari rasa jenuh gue untuk bertemankan mimpi… I don’t know… but I want know…

for go-nin: sanggupkah aku menunggu???