Friday 22 June 2012

"Dalam Hidup Ini gak ada jaminan untuk kita selalu bahagia, gak ada jaminan untuk apa yang kita kerjain. Semua itu Rahasia Tuhan" -quote dari film yangudah diedit dikit-

Angel Without Wings

Dini hari tadi, saya banjir air mata (baca: nangis bombay). Bener-bener nangis sampe bantal tidur saya basah. Eits... bukan nangis karena cowo, bukan juga nangis karena kerjaan, tapi nangis karena abis nonton film. :)) Film Indonesia pula, bukan film luar. Hha lebaii ya

Acara nangis bombai ini, bermulai ketika saya tadinya mau baca buku Partikel - Dee, sebagai buku pengantar tidur. Tapi gak tau kenapa setelah masuk kamar, saya malah pingin nonton film lokal, film apa saja. Berbekal jaringan Wifi Speedy yang akhir-akhir ini lumayan kenceng, dan Samsung Android saya yang Alhamdulillah gak pernah ngadat (belom ndu, coba setahun lagi lo terus paksa tu handphone streamingan terus.hha).

Film yang saya tonton itu, temanya tergolong standar, tentang cinta dan pengorbanan. Tapi entah karena saya yang lagi melow, atau karena karakter tokoh2 di film itu yang kayaknya saya kenal (baca: kok gw banget, kok dia banget).hha

Tapi posting kali ini bukan tentang review film yang saya tonton, untuk bagian itu saya udah ada niatan posting tersendiri. Posting kali ini, tentang hal-hal yang mengganggu saya setelah menonton film tersebut. Sesuai dengan judul posting saya "Angel Without Wings", yep! saya mau ngebahas hal ini. (Et dah nduuu panjang amat intermezo loo, gak nyambung pula..)

Okay guys... back to title...

Kebanyakan dari kita menggambarkan malaikat itu berupa sesosok makhluk serupa manusia, yang baik dan suka nolongin orang yang kesusahan, mereka pake baju putih, ada semacam lingkaran (halo) diatas kepalanya, dan selalu punya sayap, Maka gak jarang di film-film, sosok malaikat ditampilkan sebagai sosok rupawan yang luar biasa baik.

Taruhan yuk, pasti dari kecil kita di doktrin sama media-media dengan gambaran kayak gitu kan? Padahal gak ada satupun dari kita yang tau kayak gimana bentuk malaikat sesungguhnya, dia punya sayap atau gak, dia bawa tongkat atau punya halo gaknya, dia sebaik di film-film atau gak. Gak ada yang tau pasti wujud ataupun sifatnya.

Lantas kemudian, seseorang yang luar biasa baik dan suka menolong, seringkali dikasih embel-embel malaikat versi manusia. Kenapa si orang itu gak disebut pahlawan aja? kenapa harus disejajarkan sama malaikat? Sok iye banget mereka! (hha ngajak diribut ya gw, ya udah sih ndu suka-suka mereka.hha).

Gak tau kenapa, saya sekarang ini merasa tergelitik aja dengan perumpamaan tersebut. Otak stress saya lagi bertanya-tanya, dari mana mereka dapet istilah tersebut, nyamain orang baik serupa dengan malaikat. Giliran orang itu belok dikit, langsung dikatain "dasar set*n" eeettt daaaaah jelas-jelas dihampir semua kitab agama set*n sama malaikat itu dua jenis makhluk yang berbeda. Di Agama saya (Islam) Malaikat diciptakan dari Cahaya, dan Set*n dari Api. Dan gak ada juga di tafsir kitab agama saya, ada malaikat yang jahat terus bertransformasi jadi Set*an, ataupun sebaliknya.

Sooo... Kenapa... kenapa harus nyamain manusia dengan malaikat, atau manusia dengan setan??? Kenapa orang baik harus diumpamain malaikat, dan orang jahat harus diumpamain setan? Kenapa orang baik gak disebut pahlawan aja... toh pahlawan kan bisa jadi jahat, penjahat juga bisa jadi baik. Tapi kan Malaikat gak ada yang jadi Setan, Setan gak ada yang jadi Malaikat. (Sok iyeee dah gw, kayak yang pernah liat malaikat sama set*n aja)

Udah sih, stop bilang orang baik itu Angel Without Wings. Toh belum ada yang pernah liat wujud malaikat kan? belum ada yang buktiin malaikat itu punya sayap kan? Stop juga bilang orang jahat dengan istilah Devil Without Horn.

Anda bingung baca postingan saya??? sama saya juga bingung nulis apaan di postingan kali ini... Mwuahahaha

Udah aaah dari pada saya di jumroh orang banyak, dan dituntut kelompok2 Agama, saya udahin aja posting kali ini.

see yaaa...

*Written By: saya yang lagi stress*

Wednesday 20 June 2012

Vidi Aldiano - Lupakan Mantan (Official Video HD)



Selalu cerita siapa mantanmu
Yang pernah berikan yang tak ku berikan

Ref :
Aku bukanlah dirinya, dia bukanlah diriku
Jangan pernah membandingkan aku dan dia
Dan aku akan buktikan ku lebih baik darinya
Cobalah untuk lupakan mantanmu

Selalu selalu cerita cerita lebihnya mantanmu
Yang pernah berikan yang tak ku berikan

Tuesday 19 June 2012

You, And Your... ... ... eX-Girl Friend

Perasaan... tiap gw lagi deket ma cowo masalahnya selalu sama... selalu berhubungan sama Mantannya si cowo. Entah si Cowo yang gak bisa lupain mantan, atau si mantannya yang masih naro harapan sama si cowo.

Buat gw... 2-2nya gak enak, kalau si cowo yang gak bisa lupain mantan, pasti jadi hidup dibawah bayang-bayang mantan, bentar-bentar dibandingin. Asli ini gak enak banget.

Kalau si mantannya yang masih naro harapan sama si cowo juga gak enak, soalnya pasti aja ada yang isengin, ntah sms-sms atau telepon-telepon teror kecil, ciiihhh bocah banget dah aah.

Dan sekarang gw dapet kasus 2-2nya. dan itu rasanya... MALESIN BANGET...

Kasus 1... Dibanding-bandingin

FYI kalian para cowok, cewek itu paling males dibandingin, fitrahnya cewek itu gak suka di nomor sekian kan, gak suka dituntut untuk seperti si A, B, atau C. Kalaupun ada cewe yang manut-manut aja gw yakin 100% dalem hatinya gak pasti ada aja terselip perasaan gak setuju.

Okelah kalau emang berniat untuk ngubah sifat/ kebiasaan jelek pasangan, coba hindari pake kata-kata:

"Dulu si A kalau diingetin sama Aku gak pernah ngeles, gak kayak kamu."
atau...
"si B sih kalau sakit kayak kamu sekarang nurut-nurut aja dilarang bergadang"

Well... Bisa kali pake kata-kata tanpa melibatkan A ataupun B, contohnya:
"Kalau diingetin itu jangan ngeles, kan itu buat kebaikan kamu juga"
Atau..
"Kalau mau sembuh, jangan bergadang terus, nanti makin sakit!"

Kan lebih enak didenger dan lebih gak makan hati aja.

Kasus 2... Mantan yang Kepo...

Mungkin kalau sekedar sms say hi, or sms manis lainnya gak akan ganggu dan bikin males, tapi kalau udah isengin sms (yang lebih cendrung ngata-ngatain gak enak) atau, yang telepon gak jelas cuma buat bilang "ih gak ngaca" rasanya itu NORAK banget.

Udah bukan zamannya juga kaleee. Kalau situ ABG umur 13-an oke lah gw maklumin, tapi untuk umuran cewe 25 tahun keatas, ditambah ada embel2 sarjana, itu sama sekali gak wajar. Bermain cantik dan sportif lah, malu sama umur dan gelar kalau masih suka neror-neror orang gitu.


Akhir kata... hey kalian... yes.. you and your x-girlfriend... lagu ini cocok dehh:

Selalu cerita siapa mantanmu
Yang pernah berikan yang tak ku berikan

Aku bukanlah dirinya, dia bukanlah diriku
Jangan pernah membandingkan aku dan dia
Dan aku akan buktikan ku lebih baik darinya
Cobalah untuk lupakan mantanmu

(Vidi Aldiano - Lupakan Mantan)


Fuiiihhh... Wassalamm... sekian sampahan saya...

Bubbyeeee....

Sunday 17 June 2012

Jika Dulu

Jika dulu aku mengungkapkan ini semua pada kamu, apa keadaannya akan berubah?
Apa kamu akan ada disini, menemani sisa hariku?
Jika dulu aku menceritakan semua takutku pada kamu, apa kamu mau mengerti?
Apa kamu akan tetap menjadi kamu yang aku kenal?
Jika dulu aku tidak meminta kamu pergi, apa keadaannya akan lebih indah?
Apa kamu masih menghiasi hariku dengan canda tawa itu?
Jika dulu aku tidak mengizinkan kamu untuk masuk jauh ke hidupku, apa kamu masih mau menerimaku?
Apa kamu masih mau menjadikan aku pelarian cerita-ceritamu?
Jika dulu kita tak pernah kenal, apa rasa ini tak pernah datang?
Apa aku akan baik-baik saja memainkan peranku di dunia ini?
Jika dulu kita tak larut dalam sebuah permainan, apa takut ini juga tak akan datang?
Apa aku akan bisa menjalani waktu dengan lebih ringan?
Jika dulu aku tak membiarkan rasa ini tumbuh, apa kita akan bisa bersama?
Apa kita akan terbebas dari rasa canggung?
Jika dulu aku punya kesempatan untuk memilih, apa kamu mau menjadi orang yang aku pilih?
Apa kamu mau menjadi orang yang terus kubebani?
Jika...

Ya Jika saja dulu aku punya keberanian, untuk sedikit saja jujur pada kamu, untuk sedikit saja membiarkan aku menceritakan takutku, mungkin aku tak perlu merasa bersalah, mungkin kita tak perlu larut jauh melangkahkan kaki, mungkin aku tak akan lagi ketakutan... mungkin aku akan merasa ringan saat kita benar-benar menjauh... mungkin aku tak akan sedih saat kamu bersama orang lain...

Jika...
Ya Jika saja dulu aku mampu menjelaskan pada kamu kalau aku terlalu sayang kamu, kalau aku terlalu takut kamu tersakiti, mungkin aku mampu melawan semua ancaman... mungkin aku lebih sanggup untuk bisa berdiri tegak... memandang kamu dari kejauhan.

Jika... ... ... ...