Thursday 15 May 2014

Capres oh Capres...

Posting kali ini agak berbau politis, dan ini postingan yang asli meluncur gitu aja dari pikiran saya yang sotoy soal politik.

Beberapa hari yang lalu saya liat diberita kalau Joko Widodo resmi mengajukan CUTI sebagai Gubernur Jakarta (DKI1), karena dia mau fokus dengan tugas barunya sebagai Calon Presiden RI diusung dari PDI-P. Respon pertama saya waktu baca berita ini adalah "Diih" begidik geuleuh dan kesel. Eitss tunggu bukannya saya itu #AntiJokowi loh ya, tapi rasanya kok gak adil ya buat Warga DKI dijadiin second option.

Ibaratnya cowok, ni cowok lagi ngajak ceweknya break dulu. Bukan karena bosen atau karena gak sanggup, tapi karena dia mau coba-coba ngelamar cewek lain. Kalau cewek lain itu nerima, ya dia putus lah sama ceweknya yang lama, tapi kalau ditolak ya ni cowok balikan dan kembali merajut kasih dengan cewek lamanya.

Ibarat yang lain nih ya, kayak karyawan lagi kerja di perusahaan terus izin gak masuk karena ada interview di kantor lain, kalau diterima di kantor lain ya otomatis resign dari kantor lama, tapi kalau gak lolos interview dan test ya balik lagi ke kantor lama.

Pertanyaan dari saya? cewek baik mana yang mau dijadiin second option dari cowok di atas, dan kantor kece mana juga yang gak ngambek dijadiin second option karyawan di atas?

Terlepas dari Pak Jokowi yang mungkin sebenarnya masih ingin bebenah DKI, sejujurnya saya akan respect kalau Jokowi praktekin take or leave option. Kalau memang ingin jadi presiden, ya mundur lah dari jabatannya sekarang, fokus jadi capres tanpa embel-embel sedang CUTI dari DKI 1. Kalau memang ingin maju dan menata dulu Jakarta ya dia harus berani dan legowo untuk tidak nyapres.

Kembali lagi ke pernyataan saya di awal. Saya bukannya #AntiJokowi. Sejauh ini saya googling, Solo cukup maju saat di pimpin Jokowi, Jakarta juga ada perubahan, dan mungkin Indonesia juga kan berubah (semoga ke arah lebih baik) jika dipimpin oleh beliau. Saya cuma iseng menganalogikan Jokowi dan Warga Jakarta yang ditinggal CUTI seperti perumpamaan-perumpamaan diatas.

Secara frontal maaf saya harus negatif thinking dengan bilang "Pak, ini Bapak atau Partai ya yang masih haus kekuasaan dan jabatan? Kok ragu untuk melepas jabatan lain untuk calon jabatan yang baru?"

Akhir kata semoga Warga DKI legowo untuk dijadiin second option.

Tertitip salam dari saya...


Warga Jabar yang sering mencari berlian di Jakarta.

No comments:

Post a Comment