Tuesday 17 November 2009

Mencari Keberanian

Wah udah lama juga gue nggak update multiply, males+nggak sempet online.hha Yuuuk ah mulai nulis lagi...

Beberapa bulan yang lalu, gue baca sebuah cerpen judulnya Mencintaimu Dalam Diam (Gue lupa siapa yang nulis, tapi ini ada di buku kumpulan surat cinta -Kepada Cinta: True Love Keeps No Secret- terbitan gagas media).

cerpen tersebut sebenernya simple, tapi gue merasa ada kata-kata yang sangat gue banget. Kata-kata yang sangat menggambarkan keadaan gue dan mungkin keadaan orang-orang bernasib sama,

"...alangkah rumitnya manusia, hanya untuk mngekspresikan kasih sayang saja harus melalui banyak tahap dalam pikiran. Terkadang, mereka menyiksa diri dengan diam dan menyerah, bertanya-tanya dimanakah keberanian akan ditemukan?
"

Gue mengulangi kata-kata itu, dan menemukan kesamaan antara apa yang diutarakan oleh si penulis dengan apa yang gue alami.

Ya! Gue memilih diam dan menyerah. Diam dan tidak berterus terang kepada dia yang selama satu tahun terakhir ini udah berhasil membuat gue kembali merasakan pahit-manisnya jatuh cinta. Gue yang awalnya hanya berusaha menghindari perasaan itu, sekarang malah semakin terjebak dalam perasaan itu. Terjebak dan bingung gimana cara keluarnya.

Yang saat ini gue lakukan adalah mencari keberanian, keberanian untuk mengungkapkan apa yang gue rasakan secara tersurat,bukan lagi tersirat. (Karena ni cowok kelewat gak nyadarnya).hiks. Gue nggak mau kayak gini terus-terusan, gue ingin dia pada akhirnya tau, bahwa gue yang bukan siapa-siapa ini dengan sangat beraninya udah menyukai dia.

Ahh... tapi gue nggak tau kapan keberanian itu muncul, karena seiring berjalannya waktu yang udah kami lewatin bersama, gue bukannya semakin yakin untuk bilang, tapi justru semakin yakin untuk membiarkan perasaan ini hanya gue simpan sendiri.

Dari Sini

Dari sini aku melihatnya,
dari sebuah sudut yang tak pernah dia sadari.

Dari sini aku mengaguminya,
mencuri pandang berharap dia tak mengetahui.

Dari sini aku sadar,
dia berbeda dengan yang lain

Ia tak hanya tawarkan setitik harapan, tapi lebih dari itu.

Ia buat aku mengerti untuk apa aku ada disini?
Bukankah kita ada untuk saling berbagi.

Mungkin berbagi harapan yang baru..

Hari ini aku memandangi kamu lagi. Dari sini.
Dari Hati ini.

-to another R-