Sunday 16 October 2011

it's me whatever they (and you) say.. :p

Inilah saya...
Saya suka menulis
Suka menggambar
Suka memotret
Suka memasak
Suka traveling
Suka dengan hitungan matematika
Suka banyak hal

Inilah saya...
Saya pernah kerja jadi editor
Jadi designer
Jadi fotografer
Jadi nutritionist dadakan
Jadi travel guide
Jadi admin
Jadi purchasing
Jadi costumer service
Jadi IT dadakan
Jadi macem2lah (halal semua insyallah)

Dari yang saya sebut diatas, saya tahu, gak ada keahlian yang saya bener2 dalami dengan tekun. Ok correction, belum ada bukan gak ada.

Alih2 mendalami ilmu, saya malah nekat mau ambil jurusan management. Coz I love to learn something new.

Dan untuk kesekian kalinya saya ditanyai hal yang sama "lo mau jadi apa sih sebenernya?" Dan jawaban saya masih sama, tidak berubah "I don't know who I wanna be, I just know what I want to do!"

Terdengar sangat tidak punya tujuan, tapi sebaliknya... Buat saya itu ada tujuannya.
Be the real me.

Ngapain harus saya tutup2i? Saya memang masih mencari diri saya sendiri, dan menurut saya saat ini lebih bijak mengikuti apa yang ingin saya lakukan daripada saya memaksakan diri menjadi sesuatu namun kemudian mati ditengah jalan.

Saya ingat 3 bulan lalu teman saya pernah berkata "ndu, kalau lo gak netapin lo mau jadi apa, lo akan terus pindah kerja, pindah kuliah juga"

Right! Tepat banget.

Saat itu dengan gaya nyolot bin minta dijejelin ikan sapu2, saya cuma bilang "Cita2 gw mau punya usaha sendiri, build my own business, dan dari 3kali kerja beneran ini gw dapet ilmu management kantor yg beda2 itu berguna banget, gratis pula gak lewat kuliah!"

Saya tau jauuh di dalem hati orang2 yg sering saya curhatin tentang cita2 saya itu pasti bilang "halaaah sok iyeee lo!"

Ya whatevaaa... Toh emang itu faktanya, dari beragam kerjaan dan hobby yang saya jalani itu, saya belajar sangat banyak. Dan ilmunya saya dapat langsung saat terjun di kerjaan. Istilah kerennya. "Direct learning".

Point penting keduanya, saya dapet ilmu itu gratis, malah saya yang dibayar.hahaha saya jadi tau how to create event, tanpa perlu kuliah dijurusan event2an, saya jadi tau how to manage office tanpa kuliah di jurusan management. Jadi tau bikin website tanpa harus kuliah di IT. Jadi tau juga kandungan gizi makanan, tanpa kuliah di jurusan gizi.

Ya bedanya mereka yg kuliah itu tersertifikasi, sedangkan saya gak. Bedanya lagi yang kuliah itu hafal teorinya, sedangkan saya masi ngeraba2 teori.

Dan tadi banget saya ditegor lagi sama teman saya di benua sana "gak bagus kerja pindah2, masa tiap tahun kamu pindah kerja? Beda jenis kerjaan lagi."

Oooh sumpaaah bukan maksud banget buat pindah2 kerja, saya juga maunya shuttle. Gak pindah2, tapi seperti yang saya bilang diatas, saya masih nyari yang emang saya akan mencintai kerjaan itu.

Rekor saya juga gak jelek2 amat, gak pernah dipecat, malah disuruh bertahan, sayanya aja yang gak ngerasa itu bukan passion saya. Toh buat apa kita kerja kalau gak enjoy???

Kerja itu buat saya bukan cuma sekedar cari uang, kerja itu ibarat cari pasangan hidup. Cari yang pas kemudian cintai dan pertahankan selama kita mampu.

Aah sudah malam.
Mari hentikan sejenak racauan dini hari ini.

Mampang, 161011
Rindu yg sedang meracau
Abaikan saja

Tuesday 11 October 2011

Dear You..

Three strong words, followed by three too.

If you do not know them, I will give you a clue.

I have wanted to say them, afraid of what i’ll hear.

Those five words, that i have rarely spoken.

 

If you still are unsure.

Why I am making you wait.

I cant wait any longer,

I simply must state.

The first three ”I Love you,”….

such an easy claim.

Not when spun together,

because the second three are….

Is Your name….

 

Depok, Kana 317,

040310; 02:34am

Monday 10 October 2011

Padam

Aku pernah berharap, lukaku ikut terbawa pergi jauh saat hujan dengan senang hati membasahi ragaku.

Aku juga pernah berharap, amarahku bisa ikut terbakar ketika sinar uv di siang hari itu ikut membakar wajahku.

Dan tak sedikit aku pernah berharap, tetesan air mata ini bisa menghilangkan kegalauan dan kebimbangan hati.

Tapi aku salah, semua itu tak berguna.

Hujan tak sedikitpun membawa pergi lukaku. Mungkin karena aku lupa, saat hujan tlah reda, butiran air yang sempat menghapus luka itu mengalir menuju pipa2 pembuatan air mineral, dan lewat hitungan matematika yang tidak aku pahami, air itu pada akhirnya aku minum.

Dan luka? Kembali bersemayam.

Atau mungkin karena aku juga lupa, sinar uv yg kuharap membakar amarahku, tak pernah membakar habis rasa itu. Api+api hanya akan menghasilkan kebakaran hebat. Dan 2jenis api yang berbeda itu berhasil menciptakan api yang lebih besar.

Dan yang paling fatal adalah membiarkan kelenjar air mataku terus memproduksi tetesan berharga.
Sebuah air mata.
Berapa banyakpun aku menangisi itu, semua tak akan pernah sama.
Semua tak akan pernah berubah...
Sebuah kebodohan besar.

Dan pagi ini aku terjaga, kesekian kalinya mengadukan sesakku pada-Nya.
Berharap aku tak perlu lagi mengingat pita lama yang rusak karena terlalu sering aku putar dan ku mainkan.

Berharap di pagi ini aku bisa melangkahkan kaki dengan bahagia, tanpa beban, tanpa dendam?

Tuhan, pagi ini aku tak akan pernah bosan mengatakan, tiupkan angin itu padaku... Angin yang membuat marah, galau, sesak, kecewa, dan sedihku...

Padam..

Mampang,101011, 05:19am