Faktor utamanya itu tadi... Saat gue bisa menjadi diri gue yang apa adanya ini (rusuh, jayus, aneh etc) itu artinya gue merasa nyaman bareng dia, itu artinya dia bisa ngambil perhatian gue...
Tapi kalau mendadak gue jadi diem, sok-sok jaim, itu artinya gue belum menemukan kata "nyaman" dalam hubungan tersebut (entah itu persahabatan, percintaan, persaudaraan, etc).
And now... ketika gue berusaha menjalani hubungan dengan "dia"... gue tidak menemukan itu semua. Gue merasa tidak menjadi seorang Rindu yang rusuh, yang doyan pasang tampang orang sakit jiwa, yang kalau nyanyi kayak tikus dijepit.
Gue tidak menjadi seperti itu... saat bersama dia. Meski gue udah sering sms-an, gue kemaren juga udah di culik nemenin di ke undangan nikahan temennya dan di ceng-in sama temen2nya dengan pertanyaan "kapan nyusul?" *pertanyaan yg cuma gue jawab dengan kata HAH*
Lingkungan sekitar gue bilang "Ya udah sih nduuu jalanin duluu, toh lama-lama juga lo nemu feelnya, lo dikenalin juga kan baru..."
dan gue cuma bisa bilang dalam hati... "i cant wait for a long time to find that feel"
egois??? mungkin...
No comments:
Post a Comment