Tuesday 3 January 2012

Belajar Tentang Kesetiaan #1

Beberapa waktu lalu sebuah broadcast message masuk ke –katanya- smartphone saya. Di antara kalian pasti pernah dapet message sama persis seperti ini (udah lama sih nyebarnya). Isi pesannya:

"Ada sebatang POHON yg tua, bila HUJAN turun, beberapa helai daun tumbuh. Bila MUSIM GUGUR datang, ANGIN menerbangkan semua DAUN nya, Jika diberi pilihan, maka kamu mau jadi apa? (jangan asal jawab pahami dulu & pilih salah 1 jawaban dibawah ini)"

a.Hujan | b.Angin | c.Musim gugur | d.Daun | e.Pohon"

Saya gak bisa pilih satu. Saya pilih 2. Hujan dan Pohon. Bukannya mau maruk (rakus.red), tapi logika saya pohon akan mati kalau gak ada hujan, dan hujan akan jadi bencana kalau gak ada tanah dan pohon yang menyerap airnya. 

Saya balas BM tersebut dan memberikan 2 jawaban saya. Ternyata arti dari setiap pilihan:

"- MUSIM GUGUR: kamu selalu mencintai 2 org dlm 1 masa.

- ANGIN: kamu adalah org ke-3 dalam cinta segi 3.

- DAUN: kamu adalah playgirl or playboy.

- POHON: kamu begitu setia pada pasangan kamu.

- HUJAN: kamu mau mencari seseorang yg bnr2 cinta & peduli sm kamu."

Lucu juga, perumpamaan yang aneh. Saya kemudian tanya darimana sumbernya. Si pemberi BM tidak bisa menjawab, pada akhirnya saya mencoba mencari sendiri jawaban tersebut, berfilosofi, berpsikologi. Dan akhirnya setelah melalui sejumlah riset kecil, inilah hasil pemikiran saya. 

Pertama, saya mau menjelaskan mengapa pohon di anggap ikon setia dalam BM tsb?

Pohon

Hakikatnya, pohon adalah makhluk hidup yang tidak berpindah2. Kita gak pernah kan lihat pohon jalan-jalan? Dari mulai pohon itu tumbuh sampai mati ya lokasinya disitu-situ aja, mau musim panas atau musim salju, pohon tetap ditempat awal dia tumbuh. 

Kalaupun pindah, itu berkat campur tangan manusia. Bukan si pohon yang jalan pindah sendiri. Bukti bahwa si pohon gak mau pindah adalah semakin lama akarnya semakin kokoh menembus tanah, batangnya semakin kuat hingga manusia perlu usaha untuk merobohkan. lihat begitu setianya pohon dengan tempat itu. 

Bandingkan dengan manusia zaman sekarang, yang semakin lama dengan pasangan eh semakin rapuh kesetiaannya. Alasan klasiknya adalah jenuh, menemukan orang yang terbaik, dll.

Padahal manusia diberi kemudahan yaitu memilih. Yap! Memilih pasangan. Coba lihat pohon, apa dia bisa memilih? Rasanya tidak. Bagi pohon semua ditentukan alam, dan sedikit campur tangan manusia. 

Mungkin jika pohon bisa memilih, maka tidak ada kaktus di gurun. Siapa sih yang mau seumur hidup panas2an di gurun. Juga mungkin tidak ada pohon di musim salju. Ogah juga kedinginan ketimbun salju. 

Bayangkan jika pohon bisa memilih, setiap musim kita bukan hanya akan melihat migrasi binatang tapi juga migrasi pohon. Hmmm 

Maka belajarlah kesetiaan pada pohon, yang meski diterpa musim panas, dingin, meski digerogoti kutu2 kayu, ia tetap bersama tempat itu hingga kuasa lain memindahkannya, membinasakannya. ;)

Saya kemudian mencari makna lain, Hujan dan Angin 

Kenapa hujan dianalogikan sebagai "kamu mau mencari seseorang yg benar2 cinta & peduli sm kamu."

Karena sifat hujan itu sendiri berpindah-pindah, selama saya hidup, belum pernah saya dengar ada satu daerah yang hujan terus sepanjang tahun tanpa berhenti, kebayang dong kalau ada, pasti disana banjir terus.hhe

Hujan berpindah-pindah, dari suatu tempat ke tempat lain. Kadang kehadirannya dinanti, namun kadang dibenci. Tapi hanya sedikit orang yang berharap hujan turun terus-menerus. Bahkan di gurun yang panas pun hujan gak selalu di nanti. Why? karena pasir di gurun bukan media yang tepat untuk menyerap air. Berbeda dengan tanah. (tanyalah pada anak biologi, geologi, dan geografi untuk lebih jelasnya. :p)

Hujan berkelana seolah mencari tempat abadinya. Tapi dimana? Ia tak tahu. Maka dibantu sang angin yang disini dianalogikan sebagai "orang ke-3 dalam cinta segi 3", Hujan berkelana, mencari, dan terus mencari, kadang ia kembali pada tempat yang sama, namun kemudian ia pergi lagi. Karena tempat yang ia kunjungi tidak selamanya mengharapkan dia.

Mungkin itu juga alasan kenapa Angin dibilang orang ke-3. Angin itu membawa hujan pergi, angin itu juga yang membawa daun-daun pergi dari tangkainya. :p Tapi Angin juga yang membantu penyerbukan, menumbuhkan buah bakal calon pohon kesetiaan yang baru di tempat yang lain.

Itsss berfilosofi aja nih saya. Berasa paling bener.Hha Well, hari ini sekian dulu ya. Nanti saya lanjutkan filosofi tentang Pohon Kesetiaan ini. Waktunya kembali bekerja. :*

To be continued...

 

This Article Dedicated to: Ibu, wanita hebat yang menunjukkan kesetiaan seorang istri pada suami dikala susah, bahagia, sakit, sehat. I'm proud with you...

6 comments:

  1. Gw milih hujan ndu... Hhhmm, jadi itukah artinya? *manggut manggut

    ReplyDelete
  2. eeh... ehhh... its just my opinion lho. cuma berdasarkan pengamatan dan pemikiran gw yg lagi agak keserempet dikit.hha
    anyway logikanya kan emang hampir semua orang mencari seseorang yg benar2 cinta & peduli sm kita desho???

    ReplyDelete
  3. Hahaha.. Iya ndu. Pastinja...

    Tp masuk akal jg kok logika lo. Dan emg gw suka sm hujan jg sih.... ;)

    ReplyDelete
  4. mimi: gw maruk. hujan dan pohon.hha

    tika: saya kan belajar berfilosofi sesat.hhaha

    ReplyDelete
  5. iya deh.. yang mau jadi pilsup.. xp

    ReplyDelete