Wednesday 25 August 2010

Tolong! Berhentilah Untuk Peduli.

Terimakasih.

Terimakasih kamu sudah mau peduli dengan kesedihanku.

Terimakasih kamu sudah meluangkan waktu berhargamu dengan menjemputku hanya untuk meminta aku jujur tentang tokoh itu.

Terimakasih kamu sudah menawarkan bahumu untukku menangis lagi.

Terimakasih kamu sudah mengingatkan bahwa aku tidak setegar dan sekuat dulu.

Terimakasih kamu sudah memutarkan lagu yang mengingatkan aku pada semua “dosa termanis” itu.


Aku terharu. Sungguh!

Betapa aku yang bukan siapa-siapa ini ternyata masih berharga dimata kamu yang siapa-siapa itu. Betapa kamu rela menunggu aku berjam-jam keluar dari gedung “absurd” itu hanya untuk mendengar ceritaku. Betapa kamu rela datang dan duduk di pinggiran jalan dengan baju kebesaran kamu hanya untuk mendengarkan permintaanku.


Aku tersentuh dengan caramu. Caramu untuk menunjukan bahwa kamu masih peduli. Tapi dilain sisi aku terganggu dengan caramu mencari tahu.


Disini, di blog ini dimana semua orang bisa membaca apa yang aku tulis. Aku ingin kamu tahu. Bahwa rasa pedulimu itu telah menggangguku. Membuatku cemas dan ketakutan. Bukan lagi cemas dan takut akan diriku, tapi akan keselamatan orang lain. Don’t be stupid Hey Mr.Perfect!!!


Siapapun dia, biar aku saja yang tahu. Sekalipun kamu memaparkan semua bukti-bukti, sekalipun kamu menghubungi saksi-saksi. Aku akan tetap bungkam.


Aku lelah… sungguh! Aku ingin kamu berhenti. Berhentilah untuk peduli dengan setiap kesedihanku. Bukan kamu yang berhak menghukumnya, bukan pula aku. Biarkan semesta yang berbicara, biarkan semesta yang bertindak.


Jika memang kamu masih peduli, bantulah aku untuk ikhlas. Bukan dengan membuatku ketar-ketir ketakutan kamu akan menghukumnya dengan cara kriminalmu itu. Tuhan Mu, Tuhan Ku mengajarkan kita untuk ikhlas bukan?


Untuk kamu yang sudah meluangkan waktu untukku selama ini. Have u hear this Add
“Kalau gw yang dingin kenapa lo yang panas?”

No comments:

Post a Comment